Blog Belajar Forex Gratis

Manajemen Resiko

Saat memulai sebuah investasi Anda memerlukan Guideline yang disebut Manajemen Resiko. Hal ini perlu dipahami mengingat tidak semua orang memiliki profit investasi yang sama. Ada orang – orang yang bertipe risk lover dengan alasan tingkat return yang cukup besar. Sebaiknya ada orang-orang yang mengutamakan keamanan dananya dengan meminimalkan resiko dengan konsekuensi tingkat return juga lebih kecil.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :
Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%. Arus dana sangat cepat (very liquid)• Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung 100%. Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut loss.
Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.
Detail Kasus Lainnya:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah quantity 10000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820.
Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

Profit dan Loss dihitung dengan rumus sebagai berikut

(Close - Open) x Quantity

Diketahui:
Posisi Close: 1.8825
Posisi Open: 1.8850
Quantity: 10000

Maka:
Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 10000
Loss = -0.0025 x 10000
Loss = $-25 (Tuan A mengalami kerugian $25)

2. Switching.
Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar.

Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.

Contoh kasus

Mr. X memperkirakan harga akan NAIK. Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya.

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH. Jadi apa yang harus dia lakukan ? Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian, lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang Dia memutuskan menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun). Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy yang dia tutup sebelumnya. Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan.

Tips Untuk Anda:
  • Lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
  • Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 30000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900. Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

(Close - Open) x Quantity

Diketahui:
Posisi Close: 1.8825
Posisi Open: 1.8850
Quantity: 30000

Maka:
Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 30000
Loss = -0.0025 x 30000
Loss = $-75 (Tuan A mengalami kerugian $75)

Kemudian Tuan A menganalisa lagi dan memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell dengan Quantity sebanyak 20000 pada 1.8820. Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8730. Pada akhirnya Tn. A menutup posisinya pada 1.8740. Tuan A mendapatkan keuntungan 80 point (1.8820 - 1.8740 = 0.0080)

(Close - Open) x Quantity

Profit/Loss = (1.8820 - 1.8740) x 20000
Profit = 0.0080 x 20000
Profit = $160

Keseluruhan hasil dari dua trading tadi adalah
Trading I = -$75
Trading II = $160
Laba = $160 - $75 = $85 atau Rp765.000,- ($1 = Rp 9000)

3. Averaging
Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.

Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama yaitu Open Buy kembali!

Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Contoh Kasus
Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy. Namun harga ternyata bergerak turun. Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali naik sesuai analisa sebelumnya Dia memutuskan membuka posisi buy baru saat harga turun sehingga ketika harga naik kembali dia bukan hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus. Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut, yang pertama dan yang kedua.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity
20000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa
melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu
dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825.
Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8825 dengan jumlah 10000. Dia juga memasang Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1.8900. Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka :


Posisi I :
Profit/Loss = (1.8900 - 1.8850) x 200000
Profit = 0.0050 x 20000
Profit Posisi I = $100

Posisi II :
Profit/Loss = (1.8900 - 1.8825) x 10000
Profit = 0.0075 x 10000
Profit Posisi II = $75

Jumlah Profit kedua posisi : $160 + $75 = $235 atau Rp2.115.000,- ($1 = Rp9000)

4. Hedging
Yaitu menutup open posisi kerugian dengan membuka posisi baru yang berlawanan.
Misalnya Tuan A mempunyai posisi Sell GBP/USD di 1.8900, berarti Tuan A mengharapkan harga turun, ternyata harga terus naik sampai 1.8920, Kemudian Tuan A ingin meminimalkan resiko dengan meng-kunci / hedging kerugian. Yang dilakukan adalah sebagi berikut:
Open posisi baru BUY GBP/USD di 1.8920, maka kerugian Tuan A hanya sebesar 20 point/pips (1.8920 – 1.8900) walaupun harga bergerak naik / turun kemanapun.

Tips untuk Anda :
Jika kita melakukan hedging, biasanya analisa kita akan terganggu, sebab kondisi psikologis kita terganggu, sebab takut kalau kuncian dibuka, harga bisa terbang lagi. Maka sebaiknya :

  • Kita harus disiplin dan menerima kesalahan kita disaat kita salah analisa,kita buat perjanjian dengan diri kita sendiri bahwa jika pergerakan harga akan membawa merugi beberapa poin, kita harus siap-siap melakukan posisi hedging.
  • Jika kita sudah terlanjur dalam posisi hedging, posisi paling aman melepas kuncian/hedging adalah disaat harga mencapai level jenuh diatas ataupun dibawah.

Keempat manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengetahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui keempat manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, keempat manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini.

3 Comments:

At February 26, 2013 at 12:24 PM , Blogger uncle gob said...

Terima kasih gan, sangat bermanfaat artikelnya.
Sudah coba pake broker armada markets? Spreadnya sangat bersahabat.

 
At February 9, 2014 at 10:00 PM , Blogger Yulian said...

Manajemen resiko sangat diperlukan dalam forex trading. Hanya mereka yang bisa menerapkan manajemen resiko ini dengan baik yang bisa sukses sebagai seorang trader. Latih dalam akun demo, coba ikuti kompetisi demo kontes trading, ada yang reguler bulanan diselenggarakan oleh OctaFx. Hadiahnya perbulan sampe 1000$.

 
At August 25, 2020 at 7:35 PM , Blogger Fortfs.Official said...

𝗩𝗣𝗦

Perusahaan Fort Financial Services menyediakan penggunaan virtual private server (VPS, Virtual Private Server) pada pelanggannya yang menggunakan sistem perdagangan mekanis (Advisors) untuk berdagang.

Layanan ini memungkinkan robot perdagangan bekerja lebih efisien karena koneksi internet broadband berkualitas tinggi, dan memungkinkan pedagang membuat penyesuaian tepat waktu pada kerja advisornya sesuai dengan kondisi pasar yang volatil.

Layanan ini memberi pelanggan kami sejumlah keuntungan:

Pengoperasian advisor yang tidak terganggu
Pengoperasian advisor yang stabil
Perdagangan 24 Jam dengan advisor
Akses cepat ke akun perdagangan
Kesempatan berdagang simultan dengan dua terminal
Aktifkan VPS Anda sekarang dengan memilih tab Personal Account di server khusus virtual. Harap diperhatikan bahwa kami menyediakan VPS gratis

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

DISKUSI

IKLAN BANNER :

banner
<a href="http://instaforex.com/id/forex_bonus.php?x=DZZV">InstaForex</a>